Metode Penanganan Drainase dan Bangunan Pelengkap Jalan

Metode Tahapan Penanganan Drainase dan Bangunan Pelengkap Jalan – Lingkup pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan yang saling berkaitan untuk penanganan pekerjaan drainase antara lain:

  • Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air
  • Pasangan Batu dengan Mortar
  • Saluran berbentuk U Tipe DS..
  • Saluran berbentuk U Tipe DS..a (dengan tutup)
  • Timbunan Pilihan dari Galian
  • Penebangan Pohon Pilihan
  • Pasangan Batu
  • Pohon Jenis Angsana/Tabebuya
Metode Tahapan Penanganan Drainase Trotoar dan Bangunan Pelengkap Jalan
Metode Tahapan Penanganan Drainase Trotoar dan Bangunan Pelengkap Jalan

 

Pekerjaan Persiapan

Sebelum melakukan pembuatan drainasi perlu dilaksanakan pekerjaan persiapan terdiri dari:
– Survey lokasi dan pengukuran awal.
– Koordinasi dengan pihak terkait.
– Pembuatan rambu lalu-lintas.
– Pengaturan akses masuk lokasi pekerjaan.
– Pengaturan tata letak material dan peralatan.
– Mobilisasi peralatan, dan lainnya yang diperlukan untuk memperlancar pekerjaan.

Pekerjaan Saluran Drainase menggunakan Unit Pracetak / U-DITCH

Pabrikasi Unit Pracetak Saluran berbentuk U Tipe DS.. dan DS..a atau sesuai Tipe yang akan dipasang

Segera setelah mendapatkan kontrak pekerjaan, penyedia jasa berkoordinasi dengan direksi kemudian melakukan pengukuran awal di lapangan, dan selanjutnya penyedia jasa mengajukan shop drawing kepada direksi. Dengan disetujuinya shop drawing tersebut menjadi acuan untuk fabrikasi beton saluran berbentuk U tipe DS.. dan tipe DS..a. Pada umur minimal 14 hari, beton pracetak bisa dimobilisasi ke lapangan.

Pekerjaan Penyiapan Lokasi Saluran

Penebangan Pohon

Setelah melakukan survey lokasi dan pengukuran bersama Direksi Pekerjaan/Direksi Teknis serta telah berkoordinasi dengan pihak terkait dengan lingkungan hidup, maka dapat dilakukan penebangan pohon yang berada pada lokasi pekerjaan.
Penebangan pohon dilakukan oleh tukang yang sudah terlatih dan berpengalaman dalam pekerjaan tersebut.

Pekerjaan Galian Tanah

Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan titik elevasi, maka dapat segera dikerjakan penggalian tanah dengan menggunakan alat berat excavator/backhoe. Galian untuk pemasangan saluran harus selalu dikontrol agar galian tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang sudah tandai.

Pembuangan tanah bekas galian

Selama pekerjaan galian tanah ini berlangsung, juga harus mempersiapkan dump truck untuk membuang tanah bekas galian. Tanah bekas yang dibuang harus sudah direncanakan dibuang pada tempat luar area pekerjaan. Tapi juga harus menyiapkan sebagian tanah bekas tersebut untuk melakukan pengurugan tanah kembali. Dengan demikian area saluran drainase proyek tersebut ketika sudah selesai akan terlihat bersih.

Timbunan Pilihan dari galian

Tahapan selanjutnya setelah galian mencapai panjang ± 12 m adalah pengurugan dengan material timbunan pilihan. 1 hari sebelum pengurugan material timbunan harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya bahan timbunan didatangkan secara bertahap berdasarkan kebutuhan setiap segmen galian. Ketebalan urugan timbunan pilihan adalah 25 cm. Penimbunan menggunakan excavator dengan bantuan tenaga manusia untuk meratakannya.

Pembuatan Lantai Kerja

Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja 7 cm dengan mutu beton mutu rendah Fc’=10 Mpa atau bisa juga disebut dengan istilah B0. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol elevasi pada permukaan saluran drainase yang akan dipasang. Sehingga disaat unit pracetak diturunkan elevasi sudah bisa diaplikasikan dengan baik.

Pemasangan Unit Pracetak Saluran berbentuk U Tipe DS..

Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 14 hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan. Pemindahan Unit pracetak saluran dari stock yard ke tempat pemasangan menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat unit pracetak. Biasanya kapasitan forklift yang harus disediakan adalah 2 x berat material.

Pemasangan Unit pracetak saluran U menggunakan excavator atau crane tergantung pada berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator = 5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari.

Pemasangan Unit Pracetak Saluran berbentuk U Tipe DS

Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 14 hari dari fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan. Pemindahan Unit pracetak saluran dari stock yard ke tempat pemasangan menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat unit pracetak. Biasanya kapasitan forklift yang harus disediakan adalah 2 x berat material.

Pemasangan Unit pracetak saluran U menggunakan excavator atau crane tergantung pada berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator = 5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja berumur minimal 1 hari.

Di atas Unit Pracetak Saluran U-DITCH sebaiknya dipasang caping beam dari beton cor di tempat, berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser ke kiri atau ke kanan oleh desakan tanah setelah pengurugan kembali.

Dilakukan pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-dtich

Jika saluran trase terlalu panjang dalam pelaksanaan bisa dibagi menjadi beberapa titik pekerjaan sebagai acuan dasar elevasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan elevasi sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat

Pekerjaan nat Spasi antar Unit Pracetak U-DITCH ditutup dengan campuran semen.

Tahap Pengurukan & Pemadatan Area Kerja Saluran

Jika saluran u ditch telah terpasang, langkah terakhir yang harus dilakukan adalah melakukan penimbunan kembali bagian samping kanan maupun kiri saluran agar ia tidak dapat bergeser. Dalam penimbunan harus memperhatikan kondisi dari saluran u ditch agar ia tidak bergeser ketika terdorong oleh gaya dari material timbunan dan pada waktu pemadatan timbunan.

Selanjutnya dilakukan pemasangan caping beam dari beton agar saluran tidak bisa bergerak ke kiri dan kanan. Jangan lupa untuk membersihkan area pmasangan saluran dari bekas tanah galian maupun material peralatan.

Tahapan Pekerjaan Drainase, Saluran menggunakan Pasangan Batu dengan Mortar

1. Galian untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air

Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan sepanjang jalan yang akan dikerjakan atau sesuai dengan gambar rencana.

Untuk tetap menjaga kelancaran lalu-lintas, maka pekerjaan penggalian dan penimbunan untuk membentuk saluran drainase akan dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan progres pekerjaan tersebut diatas. Pelaksanaan galian untuk selokan drainase dan saluran air meliputi :

  • Penggalian dilakukan dengan menggunakan cara manual menggunakan tenaga manusia dan apabila diperlukan (voleme pekerjaan cukup besar) maka untuk mempercepat pekerjaan akan digunakan Excavator
  • Penggalian secara manual, penggalian dilaksanakan setelah terlebih dulu dilakukan pengukuran dan pemasangan bowplank dalam hal ini untuk penentuan lebar dan elevasi kedalaman galian. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.
  • Penggalian dengan menggunakan alat berat, penggalian dilaksanakan setelah dilakukan pengukuran dan pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan lebar dan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi pekerjaan.

2. Pasangan Batu dengan Mortar

Pasangan batu disini adalah digunakan pada membuat saluran drainase jalan, adapun ketentuan yang akan kami uraikan disini secara garis besar diantaranya:
  • Adukan untuk spesi / mortar dibuat menggunakan concrete mixer dengan perbandingan sesuai dengan Jobmix Formula Mortar yang disetujui Direksi Pekerjaan.
  • Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen.
  • Adukan harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak terjadi adukan menunggu terlalu lama untuk digunakan.
  • Penghamparan adukan spesi untuk landasan dengan tebal minimal 3 cm
  • Pemasangan batu pada lapisan pertama, tebal minimum dari pasangan batu adalah 10 cm.
  • Batu tidak boleh bersentuhan langsung antara batu satu dengan yang lainnya, sela-sela batu diisi dengan spesi / adukan.
  • Batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang
  • Pada bagian belakang pasangan batu ditutup dengan tanah timbunan pilihan kemudian dipadatkan.
  • Finishing pasangan batu pada saluran drainase dengan plesteran serta acian. Merapikan tepi permukaan saluran dengan plasteran adukan semen pasir dan setelah plesteran keras dapat dilakukan acian.
  • Plesteran dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan yang digunakan, sesuai dengan petunjuk dan instruksi yang diberikan oleh Direksi Lapangan dan persyaratan tertulis dalam uraian syarat pekerjaan ini.
  • Dalam melaksanakan pekerjaan ini, akan mengikuti semua petunjuk dalam gambar terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran, tebal/tinggi/peil dan bentuk profil.

3. Pekerjaan Pasangan Batu

  • Pekerjaan Pasangan batu digunakan pada pembuatan talud/dinding penahan, adapun tahapan pelaksanaannya
  • Pengukuran lahan yang akan dikerjakan.
  • Galian tanah untuk coveran harus dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia, dan apabila dimensi bangunan yang dibuat cukup besar, maka untuk galian pasangan batu dapat dikerjakan dengan bantuan excavator.
  • Penghamparan adukan spesi untuk landasan dengan tebal minimal 3 cm, yang sebelumnya telah dipasang lapisan pasir urug serta dilakukan penyiraman dengan air.
  • Pemasangan batu pada lapisan pertama, tebal minimum dari pasangan batu adalah 20 cm.
  • Batu besar pilihan dipasang untuk lapisan dasar dan pada sudut-sudut.
  • Batu tidak boleh bersentuhan langsung antara batu satu dengan yang lainnya, sela-sela batu diisi dengan spesi / adukan.
  • Batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
  • Pada bagian belakang pasangan batu talud ditutup dengan tanah timbunan pilihan kemudian dipadatkan.
  • Permukaan pasangan batu dibraben dengan adukan / spesi sehingga rata dan penuh pada sela-sela batu.
  • Talud pasangan batu dilengkapi dengan pemasangan pipa suling-suling, berjarak tidak lebih dari 2 meter dari sumbu satu dengan yang lain dengan diameter antara 30 – 50 mm.
  • Siaran batu muka dibentuk dengan rapi dengan permukaan yang rata bidang pasangan, dan lebar siaran 1 – 1,5 cm.

Pekerjaan Pelengkap

  1. Penanaman Pohon Jenis Angsana/Tabebuya

Penanaman pohon dilakukan pada lokasi-lokasi yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Jenis, ukuran (diameter batang dan tinggi pohon) yang ditanam sesuai spesifikasi teknis. Pohon yang telah ditanam dipelihara dengan dilakukan penyiraman secara berkala serta pemberian pupuk sampai jangka waktu yang ditentukan dalam kontrak pekerjaan.

Baca Juga:

Metode Tahapan Penanganan Drainase Trotoar dan Bangunan Pelengkap Jalan

Leave a Comment