Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan 18 Contohnya

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya – Merupakan sebuah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.

Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Selain membahas tentang contoh paragraf narasi, kita juga akan sedikit membahas tentang, pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri dan cara membuatnya.

Pengertian Paragraf Narasi

Narasi merupakan jenis pengembangan paragraf pada sebuah tulisan yang rangkaian peristiwanya dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.

Pengertian, Contoh Paragraf Narasi, Beserta Ciri dan Jenisnya (Narasi Sugestif dan Ekspositoris) – Berdasarkan urutan waktu yang runtut. Paragraf ini bertujuan untuk menceritakan sesuatu atau untuk menghibur dengan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya.

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama

Paragraf Narasi ialah karangan ataupun cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel, cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan termasukbjenis tulisan narasi.

Dalam membuat sebuah narasi, penulis dapat menuliskan sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Biasanya dalam penulisan narasi seperti, ini penulis ingin menyampaikan sebuah berita yang dia lihat. Selain menuliskan sebuah fakta yang tejadi, penulis juga dapat menuliskannya berdasarkan ide atau gagasannya.

Biasanya dalam narasi seperti ini penulis hanya ingin memberikan sebuah nasihat dan himbauan kepada para pembacanya. Atau hanya sekedar ingin berbagi pengalaman yang pernah penulis alami sebelumnya. Hal itu tergantung kehendak penulis, apakah ingin menyampaikan opini atau sebuah fakta, selain itu penulis juga dapat memadukan antara fakta dan opini.

Ciri-ciri paragraf Narasi

  1. Dituliskan berdasarkan sebuah fakta atau opini.
  2. Pembahasan utama paragraf ini adalah tentang perbuatan atau peristiwa.
  3. Dituliskan berdasarkan susunan yang telah ditentukan yaitu awal, tengah dan akhir.
  4. Isi paragraf narasi harus dapat menjawan pertanyaan “Apa yang terjadi?”
  5. Dalam paragraf ini harus terdapat konflik permasalahan.
  6. Pada umumnya paragraf ini dituliskan untuk menceritakan pengalaman penulis.
  7. Dituliskan dengan menggunakan kalimat yang mudah difahami.
  8. Harus disampaikan dengan jelas dan terperinci, tetapi tidak berbelit-belit.
  9. Disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah di fahami oleh pembacanya.
  10. Memiliki nilai estetika, yaitu penulis diberi kebebasan untuk mengekspresikan pemilihan gaya bahasa atau diksi.

Jenis-jenis Paragraf Narasi

Paragraf memiliki berbagai jenis yang berbeda antara satu sama lain, perbedaan itu bisa pada tujuannya, fungsinya dan lain sebagainya. Hal ini juga terjadi pada paragraph narasi, walaupun salah satu bagian dari paragraf. Paragraf narasi juga memiliki beberpa jenis, berikut jenis-jenis paragraf narasi.

Naratif informatif

Pengertian narasi informatif yaitu sebuah paragraf yang dituliskan dengan tujuan menyampaikan sebuah informasi. Dalam menyampaikan sebuah informasi penulis harus menuliskan paragraf ini secara terperinci. Tujuan utama penulisan paragraf ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca.

Narasi Ekspositoris

Narasi ekspositoris adalah sebuah paragraph yang dibuat dengan tujuan untuk menceritakan kisah sari seseorang. Yang disampaikan dengan sistematis, sehingga jenis narasi ini dapat menarik perhatian pembaca. Juga agar mudah difahami maksud yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

Pada umumnya, paragraf ini menceritakan kejadiaan atau fakta yang memiliki landasan tentang kebenarannya. Sosok tokoh yang diceritakan dalam narasi ini tidak hanya satu tokoh, namun beberapa tokoh. Yang menceritakan perjalanan hidupnya mulai lahir sampai meninggal dunia.

Selain itu paragraf ini juga dapat disampaikan dengan bahasa sehari-hari, dengan syarat mudah difahami pembacanya. Selain disampaikan dengan bahasa yang mudah difahami, penullisan narasi ini harus padat, singkat, jelas,akurat dan logis. Walaupun disampaikan secara singkat, penulis harus menjelaskannya secara terperinci.

Narasi Artistik

Narasi artistik adalah sebuah narasi yang dituliskan untuk menyampaikan sebuah pesah atau nasihat yang terkandung dalam isi narasi. Agar tujuan dari paragraf ini bisa tercapai, biasanya dituliskan berdasarkan gagasan dari penulis atau sebuah opini. Tetapi narasi jenis ini juga dapat dituliskan berdasarkan fakta yang ada, tetapi cara ini akan sedikit susah.

Narasi Sugesti

Narasi sugestif adalah sebuah narasi yang dibuat benar-benar dengan menggunakan gagasan dari seorang penulis. Atau bahasa mudahnya sebuah narasi yang dibuat berdasarkan pemikiran penulisnya, berupa khayalan dan imajinasi penulis. Narasi jenis ini bertujuan untuk menyampaikan maksud tertentu kepada pembaca atau pendengar.

Maksud yang disampaikan dalam narasi ini dapat bebentuk sebuah informasi, nasihat, ajakan bahkan sebuah himbauan. Yang yang terpenting penulis harus bisa membuat pembaca merasa terkesan saat mereka membacanya. Seolah-olah mereka sedang mengalami hal yang diceritakan dalam paragraf tersebut.

Cara Membuat Narasi

Selain menguasai teori tentang paragraf narasi kalian juga harus menguasai teknik untuk membuat jenis paragraf ini. Langsung saja, beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat narasi sebagai berikut.

Menentukan Tema dan Pesan yang ingin Disampaikan

Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah menentukan sebuah tema dan pesan yang akan disampaikan. Hal tersebut dikarenakan, tujuan utama paragraf narasi adalah untuk menyampaikan pesan kepada pembaca. Jadi selain harus menentukan tema kalian juga harus menentukan pesan yang akan disampaiakan.

Menentukan Sasaran Pembaca

Setelah menentukan tema dan pesan, langkah selanjutnya adalah menentukan sasaran pembaca. Hal ini juga sama pentingnya dengan langkah sebelumnya. Apabila kalian tau siapa yang akan membaca tulisan kalian. Pasti kalian akan memberikan karangan sesuai dengan porsi dan kemampuan mereka.

Sebagai contohnya, apabila kalian membuat paragray yang membahas tentang kartun pasti kalian akan menyampaikannya dengan bahasa sehari-hari. Karena kalian faham yang akan membaca paragraf kalian adalah anak-anak.

Lain halnya bila kalian menjelaskan tentang pemanasan global, dalam paragraf ini mungkin kalian menggunakan bahasa formal. Karena target pembaca narasi kalian adalah orang yang memiliki ilmu yang tinggi. Hal tersebut bertujuan agar paragraf yang kalian buat memiliki nilai dihadapan mereka

Merancang isi Paragraf yang akan Disampaikan

Langkah ketiga adalah langkah menentukan isi paragraf yang kalian buat. Langkah ini kalian harus menentukan peristiwa yang akan kalian jadikan cerita dalam paragraph, tetapi harus tetap relevan dengan tema dan pesan. apabila hal ini tidak relevan dengan tema dan pesan paragraph yang kalian buat akan terlihat aneh.

Selan itu kalian juga harus menentukan tokoh, watak, alur, latar dan sudut pandang. Selain itu kalian juga harus menentukan kalimat dan tanda baca dalam proses penulisan paragraph ini. Agar paragraph yang kalian buat tidak hanya memiliki isi yang menarik, tetapi juga memiliki tampilan yang rapi.

Membuat Judul Semenarik Mungkin

Hal yang pertama kali dilihat seorang pembaca dari sebuah paragraf adalah judulnya. Apabila dari judulnya saja sudah terlihat membosankan, kemungkina besar pembaca akan mengurungkan niatnya untuk membaca tulisan kita. Tetapi hal ini sering diabaikan kebanyakan orang.

Dalam membuat judul kalian hanya dapat menggunakan 8 sampai 15 kata saja, menurut saya itu adalah jumlah kata yang ideal dalam judul. Apabila judul kita terlalu pendek akan terlihat kurang menarik, begitu juga sebaliknya. Apabila judul kita terlalu panjang orang akan berkata “ini judul apa isi kok panjang banget”.

Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mengenai cara membuat paragraph narasi. Tetapi saya tidak menjamin bahwa cara tersebut akan berhasi 100 persen. Tetapi cara tersebut hanya garis besarnya saja, untuk lebih detailnya kalian bisa kembangkan dari cara yang saya sebutkan diatas.

Contoh Narasi Sugestif

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Patih Gajah Mada menghunuskan pedangnya ke arah Raden Perkoso. Melihat apa yang dilakukan Patih Gajah Mada, Raden Perkoso juga mengeluarkan pedang yang berada di punggungnya. Tanpa banyak bicara Patih Perkoso langsung berlari menuju Patih Gajah Mada. Lalu dia mengayunkan pedangnya ke arah kepala Patih Gajah Mada namun meleset. Patih Gajah Mada yang berhasil menghindar mencoba untuk menyerang balik Raden perkoso.

Dia menerjang Raden Perkoso tepat di dadanya. Raden Perkoso pun terpental dan pedangnya jatuh ke tanah. Dengan cepat Raden Perkoso bangkit dan mengambil pedangnya kembali. Pertarungan antara 2 patih terhebat itu kembali berlangsung. Mereka saling serang selama 2 hari 2 malam hingga akhirnya Patih Gajah Mada memenangkan pertarungan itu dan Patih Raden Perkoso tewas.

Contoh Narasi Ekspositoris

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Anjar Nugraha lahir dari sebuah keluarga yang miskin pada tanggal 17 Januari 1993. Ayahnya hanyalah seorang buruh tani dan ibunya tidak bekerja. Meskipun dia anak yang miskin, Anjar memiliki semangat yang besar untuk merubah nasibnya. Dia juga merupakan anak yang pintar di sekolahnya. Anjar menempuh pendidikan dasarnya di SD Impress di sebuah desa terpencil. Pada umumnya, anak-anak di kampungnya langsung berkerja setelah lulus dari sekolah dasar.

Namun Anjar berbeda, dia memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya. Kemudian dia belajar di SMP N 30 yang letaknya jauh dari desanya. Anjar bahkan harus berjalan kaki selama 3 jam untuk sampai di sekolah. Walaupun dia tetap bersekolah, dia juga selalu membantu ayahnya untuk mendapatkan uang seperti berjualan dan menjadi kuli panggul di pasar. Setelah lulus SMP dia hampir tidak bisa melanjutkan pendidikannya di SMA. Beruntung seorang gurunya mau menyekolahkannya di SMA berkat keinginannya yang kuat dan prestasi belajarnya. Setelah lulus dari SMA dia mendapatkan beasisiwa untuk kuliah di Universitas Indonesia. Anjar merupakan mahasiswa yang aktif baik dalam hal pelajaran maupun organisasi. Kini Anjar Nugraha yang berasal dari desa terpencil dan miskin telah sukses berkat ketekunannya. Anjar telah menjadi salah satu guru besar di Universitas Indonesia.

Contoh Paragraf Narasi

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Pukul dua pagi tiba-tiba aku terbangun karena aku mendengar suara yang tidak lazim berasal dari dapur rumahku. Saat itu aku bingung dan takut karena semua keluargaku sedang pergi ke rumah nenek dan aku memang sengaja tidak ikut karena ada janji dengan temanku keesokan harinya. Pada awalnya aku mencoba untuk tidak menghiraukan suara tersebut. Aku menutup kepalaku dengan sebuah bantal. Aku kira apa yang aku lakukan tersebut berhasil. Namun “Pranggg” aku mendengar suara piring yang jatuh. Aku pun tidak tahan lagi dengan itu semua. Segera aku bangun dari tempat tidurku dan ku ambil tongkat pemukul bola baseball di samping ranjangku. Lalu aku menghela nafas dalam-dalam dan memberanikan diriku untuk pergi ke dapur.

Semakin aku mendekati dapur, suara tersebut semakin terdengar jelas. Aku pun semakin ketakutan. Keringat di tubuhku semakin deras dan detak jantungku semakin hebat. Ketika aku sampai di depan pintu dapur, aku melihat sebuah bayangan yang agak besar di tembok yang ada di depanku. Nyaliku pun semakin menciut. Aku melangkahkan kakiku untuk menjauh dan ketika aku akan pergi dari temapat itu. Sosok itu pun menyergapku dari belakang. Dia menumbur belakang kakiku dan membuat aku terjatuh. Aku tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan saat itu karena seluruh badanku lemas. Aku sempat berfikir untuk pura-pura pingsan. Namun saat itu juga aku mendengar suara “Meong, meong” dan ternyata yang menabrakku dan membuat keributan dini hari itu adalah seekor kucing. Aku kesal dengan kucing itu tapi aku pun sedikit lega bahwa sosok itu adalah bayangan seekor kucing.

Contoh Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Waktu

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Aku adalah salah satu murid dari sekolah faforit di kotaku. Setiap hari, jadwalku di sekolah sangat padat. Bel masuk di sekolahku memang baru masuk pukul 07.00, tapi kubiasakan setiap hari untuk bangun pagi pukul 04.00 agar tidak tergesa-gesa. Setelah bangun biasanya aku akan langsung mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Tak lupa aku menata buku sesuai mata pelajaran hari ini. Kusempatkan juga mengecek beberapa buku kalau-kalau ada pr yang belum kukerjakan. Setelah makan pagi dan mandi, yaitu sekitar pukul 06.15, aku langsung menuju ke sekolah. Aku biasa pergi ke sekolah naik sepeda motor, kadang juga naik kendaraan umum. Pukul 06.30 aku sudah sampai di sekolah karena jarak rumahku dari sekolah tidak terlalu jauh hanya sekitar 10 km. Pelajaran di sekolah biasanya selesai pada pukul 14.00, namun di hari-hari tertentu kami harus mengikuti kegiatan pendalaman materi dan baru pulang pukul 16.00.

Contoh Paragraf Narasi Dengan Pola Urutan Tempat

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Marco Polo adalah salah satu penjelajah paling terkenal di dunia. Petualangan bersejarah Marco Polo dimulai pada tahun 1272 dari kota kelahirannya yaitu Venesia menuju ke daerah selatan Irak dan tinggal selama satu tahun disana. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Teluk Persia menuju Khurasan lalu tinggal di Afghanistan selama satu tahun. Selama tinggal di Afghanistan, ia juga mengunjungi beberapa tempat seperti Pakistan dan Khasmir. Setelah meninggalkan Afghanistan, Marco Polo sempat singgah ke Nusantara melalui Sri Lanka. Marco Polo akhirnya kembali lagi ke Venesia melalui jalur sutera sepanjang Cina sampai Turki.

Contoh Paragraf Narasi Singkat

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Budi adalah seorang siswa dari salah satu sekolah yang terkenal di kota Surabaya. Walaupun dia bersekolah di sekolah yang dapat dikatakan mahal, keadaan keluarganya biasa-biasa saja bahkan bisa dibilang kurang. Karena tekad kuat budi untuk mendapatkan ilmu, ia rela melakukan apa saja agar dapat belajar di sekolah tersebut.

Karena keadaan keluarganya yang serba kekurangan, setiap pulang sekolah budi harus membantu ayahnya bekerja. Karena ayah budi seorang nelayan, maka ia harus membatu untuk menjualkan hasil tangkapan ayahnya ke pasar. Budi kepasar dengan bersepeda, karena keluarga budi tidak memiliki kendaraan selain sepeda itu.

Selain digunakan untuk membawa ikan ke pasar, sepeda itu juga digunakannya untuk menempuh perjalanan ke sekolah. Budi melakukan pekerjaan itu semata-mata untuk membantu ayahnya untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya. Karena budi selalu giat membantu ayahnya, mereka selalu membayar uang bulanan budi tepat waktu.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Politik

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

SBY VS Nazaruddin

Ahmad Yani, salah satu anggota DPR dari PPP, dalam sebuah forum diskusi mengatakan, bahwa ternyata informasi yang dikatakan Nazaruddin (mantan bendahara Partai Demokrat) banyak benarnya.

Kata-kata ini merupakan pernyataan terbuka tentang kekuatan politik Nazaruddin, sekaligus kekalahan demi kekalahan yang terus diderita Partai Demokrat. Apalagi, 7 Desember 2012 lalu, KPK telah menetapkan salah satu kader terbaik Demokrat, Andi Mallarangeng sebagai tersangka korupsi Hambalang.

Andi menjadi tersangka menyusul Nazaruddin sendiri, Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, dan lainnya. Jika Anas Urbaningrum juga kemudian menjadi tersangka, rasanya lengkap sudah kehancuran citra politik yang mendera Partai Demokrat.

Dalam usianya yang masih muda, di tangan anak-anak muda; ternyata Partai Demokrat terlalu cepat luruh dan layu. Besar kemungkinan, pada Pemilu 2014 nanti, partai ini akan ditinggalkan para pendukungnya.

Sebab, basis utama pendukung partai ini adalah kalangan rasionalis perkotaan, yang pada awalnya terpikat dengan slogan anti korupsi SBY.

Andai SBY boleh meminta, tentu dia ingin memutar arah jam sejarah ke belakang, ke masa-masa saat awal Partai Demokrat berdiri. Di masa itu, sekitar tahun 2004, dia menjadi sosok “tokoh terzhalimi” di bawah rezim Megawati.

Atau kembali ke tahun 2009 ketika PD berhasil memenangi Pemilu mengalahkan Golkar dan PDIP, sebagai dua partai paling dominan. “Andaikan kita bisa mundur ke belakang, tentu saat itu kita akan mengatur partai ini sebaik mungkin, agar ia tidak seumur jagung,” mungkin begitu lamunan SBY dengan segala sesal di hatinya.

Partai Demokrat adalah partai anak-anak muda. Banyak kader, pengurus, dan simpatisannya berasal dari kaum muda. SBY sendiri dalam pencitraannya berselera anak muda. Namun sifat kemudaan ini ternyata begitu rapuh menghadapi godaan: harta, tahta, dan wanita.

“Duhai indahnya, orang-orang tua yang berjiwa muda. Meski sudah tua, tapi selalu kreatif, dinamis, gerak cepat, dan mendukung perubahan-perubahan,” begitu kata sebagian orang. Tetapi di hamparan suatu realitas politik, istilah ini bisa menjadi terbalik: Disana berkumpul anak-anak muda berjiwa tua! Masih muda, enerjik, dinamis, tetapi pikirannya seperti orang tua; mereka bicara tema-tema investasi, dana pensiun, istri muda, kaya mendadak, dan seterusnya. Inilah anak-anak muda berjiwa tua (berjiwa lapuk dan lemah).

Sebagian aktivis muda, saat lagi moncer-moncernya kemampuan, daya, dan ekspresi; mereka berteriak keras: “Ganyang koruptor! Gantung koruptor! Bersihkan birokrasi dari KKN! Ciptakan clean government, good public service! Tumpas praktik korupsi dan mafia hukum sampai ke akar-akarnya.” Teriakan demikian mereka sampaikan saat masih menjadi pengangguran, teu boga gawe, atau penghasilan ada tapi pas-pasan.

Namun begitu mendapat kesempatan, mendapat posisi jabatan; begitu uang masuk ke rekening secara ajaib, ratusan juta uang keluar-masuk begitu mudahnya; begitu melihat SPG cantik-cantik, model tinggi semampai, atau selebritis “doyan keluyuran”…mendadak semangat “anti korupsi” itu lumer seperti kerupuk kesiram air. Sejak itu, isi omongannya tidak pernah lepas dari kosa kata “miliaran”.

Jika semula dia berteriak “berantas korupsi”, pelan-pelan berubah: “Hati-hati, jangan mudah menuduh korupsi! Tetap tegakkan prinsip praduga tak bersalah!” Bahkan sampai pada kata-kata seperti ini: “Koruptor juga manusia, perlu hak-hak kehidupan dan dihargai privasinya.” Inilah dia, anak muda berjiwa tua. Usia masih muda, tapi otak dan perasaannya sudah ngendon di kuburan!

Mungkin kita bertanya, siapa sejatinya yang menghancurkan Partai Demokrat ini? Mengapa ia begitu rapuh; berdiri tahun sekitar 2004, atau baru sekitar 8 atau 9 tahun lalu, tapi kini citranya di mata publik sudah hancur-lebur?

Secara sederhana semua orang akan mengatakan: “Penghancur Demokrat adalah Muhammad Nazaruddin, sang pengkhianat sejati, sekaligus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Dialah yang telah mengaduk-aduk isi dapur DPP, sehingga citranya remuk-redam seperti saat ini!” Tapi kalau mau jujur, sebenarnya inti kesalahan itu ada pada sosok SBY sendiri. Gaya politik SBY-lah yang kemudian berdampak menghancurkan partainya sendiri.

Pernah SBY hadir dalam sebuah acara peresmian sebuah gedung bank, milik Chairul Tandjung. Ketika diberi kesempatan berbicara, SBY tidak malu-malu mengklaim, bahwa Chairul Tandjung adalah teman baiknya. Seorang presiden melakukan klaim seperti itu di atas mimbar, adalah sesuatu yang tidak layak. Seorang presiden levelnya isu kenegaraan, bukan pribadi-pribadi. Tetapi hal ini membuktikan salah satu ciri politik SBY, yaitu oprtunisme.

Maka ketika suatu saat seorang pengusaha asal Sumatera Utara, bernama Muhammad Nazaruddin, menawarkan diri masuk ke jajaran elit Partai Demokrat; dengan membawa sejumlah dana tertentu sebagai semacam “mahar politik”; dia pun diterima dengan tangan terbuka. Bukan hanya diterima, di kemudian hari dia diberi jabatan sebagai Bendahara Umum.

Sebagai bendahara partai politik, salah satu tugasnya ialah memobilisi dana sebanyak-banyaknya, untuk membiayai semua kebutuhan partai. Dan Nazaruddin melakukan itu semua, sesuai instruksi dan fasilitas yang diberikan kepadanya. Maka tidak mengherankan jika kemudian Nazaruddin banyak berhubungan dengan proyek ini dan itu; karena setting-an politik seorang bendahara umum, dalam konteks politik liberal, memang tidak jauh dari hal-hal seperti itu.

Sampai suatu ketika KPK mengungkap kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet di SEA Games yang melibatkan Nazaruddin. Mestinya, ketika terbuka kasus ini, para elit Demokrat berusaha keras membela kasus Nazaruddin secara hukum; sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib kawan mereka; karena keterlibatan Nazaruddin dalam kasus itu, tak lepas dari “plot politik” yang dibebankan ke pundaknya.

Tapi sayangnya, lagi-lagi politik SBY berbau oportunisme. Saat nama Demokrat terancam karena terbongkarnya kasus Nazaruddin, mereka bukan membela kawannya, malah seperti ingin “mengorbankan” Nazaruddin.

Sikap politik seperti itu sangat menyakitkan bagi Nazaruddin. Dia diberi tugas untuk mobilisasi dana, tetapi saat ada masalah tidak dibela, justru ingin dikorbankan. Maka memuncaklah amarah Nazaruddin. Nazaruddin tidak tinggal diam menerima perlakuan buruk dari sejawat politisi Demokrat.

Maka mulailah dia menampakkan perlawanannya. Saat “kabur” ke luar negeri, itu adalah perlawanan; saat mengirim rekaman video sambil memakai topi anyaman dan memperlihatkan sebuah flash disk, itu adalah perlawanan; begitu juga, saat dia kabur ke Kolombia, dan pulang dalam keadaan tangan terborgol, itu adalah perlawanan; dan berbagai pembeberan fakta-data seputar keterlibatan elit-elit Demokrat dalam korupsi, itu adalah perlawanan; saat berbicara di depan pers, saat memberi kesaksian di persidangan, saat konsolidasi dengan para pengacaranya, itu juga perlawanan.

Intinya, SBY terlalu memandang remeh Nazaruddin; dan hasilnya Partai Demokrat saat ini porak-poranda, akibat serangan orang yang diremehkan itu. Lihatlah, betapa hebatnya Nazaruddin; dia mampu mengobrak-abrik partai yang memenangkan pemilu tahun 2009 itu.

Mungkin, dia bisa disebut sebagai politisi “paling sakti” karena kemampuannya dalam menghempaskan pamor politik Demokrat; bahkan sosok ini seperti “berhasil membunuh” Demokrat itu sendiri. Jika nanti Anas Urbaningrum benar-benar ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK; ya sudah, habislah partai itu.

SBY benar-benar salah perhitungan terhadap Nazaruddin. Ini adalah kecerobohan kalkulasi politik yang mestinya tidak terjadi. Betapapun Nazaruddin itu masih keturunan Pakistan, yang dikenal memiliki determinasi (seperti orang India).

Dia dibesarkan di Sumatera Utara, dengan lingkungan pergaulan yang relatif “keras”. Dia juga seorang bisnisman yang sudah malang-melintang masuk dunia bisnis dan proyek-proyek. Bahkan dia juga punya banyak uang.

Dengan sarana-sarana seperti ini adalah sangat ceroboh ketika politisi Demokrat ingin begitu saja “mengorbankan” Nazaruddin.

Sejarah telah berjalan, episode per waktu tidak bisa diputar ke belakang. Kini Partai Demokrat terancam gulung tikar karena para elit-elitnya banyak tersangkut kasus korupsi.

Masyarakat luas terus menanti dan mengawasi Anas Urbaningrum, karena (menurut isu yang berkembang) bukti-bukti keterlibatannya dalam kasus korupsi lebih kuat ketimbang Andi Mallarangeng.

Kehancuran Demokrat ini umumnya dipicu oleh kesaksian Nazaruddin, atau pembeberan fakta-data oleh dia. Bahkan dalam salah satu kesaksian, Nazaruddin sudah mulai menyebut nama Irfan Baskoro, putra Cikeas.

Andaikan SBY boleh memilih, tentu dia akan kembali ke masa lalu, lalu menghapus beberapa kesalahan langkah yang telah dilakukan partainya. Pertama, dia akan bersikap solider dan menunjukkan pembelaan hukum maksimal, saat Nazaruddin mulai tersangkut kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games.

Kalau tidak, dia akan menempuh cara yang lebih aman, yaitu tidak memberi Nazaruddin posisi sebagai Bendahara Umum partai. Posisi ini membuat yang bersangkutan menguasai banyak fakta-data seputar “mobilisasi dana politik”. Kalau mau lebih aman lagi, SBY tak akan menerima lamaran Nazaruddin untuk masuk ke partainya, meskipun dia telah membawa “mahar politik” sebesar apa saja.

Adanya sosok politisi seperti Ruhut Sitompul, Sutan Bhatoegana, Ahmad Mubarak, dan semisalnya di tubuh Demokrat; paling hanya menyebabkan “gempa opini” saja; heboh-heboh sebentar, lalu dilupakan lagi. Tapi kehadiran sosok laki-laki “berotot liat” seperti Nazaruddin, ia menjadi semacam “kanker ganas” yang menyerang jantung terdalam partai itu.

Tapi dari sini kita bisa belajar, bahwa politik SBY tidak memiliki bentuk yang jelas. Sekali waktu bersikap oportunis; di lain waktu, mau cari aman sendiri; di lain waktu, sibuk menjaga prestige; di kesempatan berbeda, sangat sensitif terhadap kritik; di berbagai momen, lebih banyak bertumpu pada retorika, bukan kerja nyata. Bahkan dilihat dari sisi materi, politik SBY seperti tidak memiliki IMUNITAS terhadap godaan harta.

Kalau politik sudah separah itu, ya tidak banyak masa depan cerah yang bisa diharapkan. Sebagai contoh, sosok Ruhut Sitompul amat sangat dalam memuliakan, memuja, dan mengagungkan sosok “Bapak” (SBY).

Tetapi itu terjadi ialah saat yang bersangkutan sedang memiliki kuasa dan jabatan. Nanti, kalau jabatan itu sudah tiada, Ruhut pus pasti akan mencari “tempat berteduh” yang lain, dengan tetap melestarikan ritual “memuja Bapak” itu.

Di atas sebuah narasi politik; disana berdiri eksis sebuah entitas politik dengan dinamika internal-eksternalnya. Namun suatu waktu terjadi badai internal yang sangat komplek; kompleksitasnya mengerucut ke duel politik, serupa hikayat Goliath Versus David.

Sebuah sosok “simbol partai” berdiri di satu sisi, seorang politisi “anak bawang” berdiri konfrontatif di sisi lain. Ternyata, ending dari narasi ini, sang simbol partai terkapar tak berdaya, layaknya Manny Pacquiao tumbang di tangan Marquez.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Guru

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Guruku Pahlawanku

Sebutan pahlawan bukan hanya untuk mereka yang ikut berperang melawan penjajah, tapi ada mereka yang dengan sabar dan tabah memberikan jasa sekuat tenaga demi mencerdaskan anak-anak kita (bangsa Indonesia), dia adalah guru, orang dengan gelar pemberi ilmu dengan biaya ikhlas tanpa kenal waktu.

Begitu mulia, begitu berharga jasanya, meskipun tak sumbang darah seperti pahlawan kita dulu dalam mengusir penjajah tapi guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berkorban pikiran dan tenaga.

Guru begitu berjasa untuk kita, disaat masih kecil mereka sudah mengajarkan kita belajar membaca, menulis dan menghitung atau biasa disingkat dengan calistung. Tak ada gaji yang setingkat pejabat untuk honor guru, tapi jasanya sungguh tak terhitung jumlahnya karena begitu berjasanya.

Tak kenal lelah meski keadaan berbanding terbalik dengan jasa-jasanya, tak pernah goyah meski profesi lain lebih menggiurkan diluar sana, mereka tetap bertahan demi anak didiknya, demi mencerdaskan anak bangsa, demi bangsa Indonesia.

Maju terus pahlawan tanpa tanda jasaku, kami menghormatimu, kami menghargaimu, dan kami sangat berterimakasih kepadamu. Mungkin peduliku (bangsa) belum bisa sepenuhnya untukmu, tapi kami bangga akan jasa-jasa dan perjuanganmu.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Hujan

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Pagi itu, hujan turun dengan lebatnya. Taufik yang sejak tadi duduk kebingungan. Ia cemas kalau dirinya tidak bisa berangkat sekolah pagi itu. Ia bisa saja memutuskan untuk tidak berangkat sekolah.

Namun, ia tak ingin ketinggalan pelajaran sekolah. Lagipula ada ulangan matematika. Namun apa daya, jarak sekolah yang jauh dan hujan yang begitu lebat membuatnya absen pada hari itu.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Budaya

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya.

Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai.

Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani.

Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan” terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang”.

Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.

Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya.

Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku.

Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Karangan Sendiri

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Saya adalah Resynta Novianadewi, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang lalu di kota Jakarta tepatnya pada tanggal 14 November pada tahun 1994. Namun saat ini saya dan keluarga saya tinggal di Jl. Dayung V no. 47 RT 008 RW 05, Kelapa Dua, Tangerang. Saat ini saya duduk di bangku SMA kelas 12 disebuah sekolah negeri diwilayah Tangerang.

Saya dilahirkan di keluarga yang cukup sederhana dan segala sesuatunya tercukupi. Dari kecil sampai SMA tidak ada prestasi yang menonjol yang telah saya capai. Dulunya saya adalah seorang yang minder, tidak mempunyai banyak teman dan selalu menyendiri. Saya juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.

Namun saat ini, saya ikut organisasi OSIS dan ROHIS yang ada disekolah saya. Darisinilah saya mulai belajar untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan banyak orang. Saya mulai sadar bahwa hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, saya mulai aktif dalam kepanitiaan, mengenal teman-teman yang sangat inspiratif dan selalu mendukung saya apabila mendapati musibah atau masalah.

Meskipun saya masih belum berprestasi tetapi saya yakin setiap orang selalu memiliki kemampuan masing-masing yang tentunya tidak pasti sama dengan orang lain.

Contoh Paragraf Narasi dalam Kutipan Novel

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini.

Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan seperti biasa, tiada berujung tiada berpangkal: …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan ketika sampai di jalan pertemuan antara jalan kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seolah-olah berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya.

Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan.

Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam… rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan badan kasarnya.

Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, kini benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai pahlawan yang dapat dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan.

Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati karena nasibnya, demikian sudah menurut suratan tangan, ya, ia mati karena kehendak Ilahi. (H.B Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159).

Contoh Paragraf Narasi Tentang Pahlawan

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Perjuangan Singkat Soekarno

Pada tanggal 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan beliau ke dalam penjara Sukamiskin di Bandung sampai pada tanggal 31 Desember 1931.

Beliau dibebaskan dan kemudian bergabung dengan Partindo namun untuk yang kedua kalinya Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Kemudian beliau dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, beliau bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Pengalaman

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Pengalaman Tamasya

Pada tanggal 5 Juli aku berangkat tamasya ke Bali bersama sekolah. Aku bangun pagi-pagi sekali karena jam 7 harus tiba di sekolah. Pukul 6.45 aku tiba di sekolah. Tampak di pinggir jalanan bus-bus berjejeran. Aku langsung masuk ke bis.

Kami tiba di Bali pukul 2 siang setelah menaiki kapal feri. Pukul 5 kami tiba di hotel untuk check in. Perjalanan dimulai besok pagi. Kami langsung check out dari hotel. Ada yang memanfaatkan waktu untuk istirahat. Ada juga yang menumpang Gojek untuk berkeliling Denpasar dan Kuta.

Keesokan harinya, kami pergi ke Ubud. Kami berkeliling disana mulai dari monkey forest dan wisata belanja. Kemudian kami pergi menuju Tampaksiring untuk melihat pura. Tujuan terakhir kami adalah Goa Gajah. Setelah itu kami mengunjungi pusat oleh-oleh dan langsung pulang ke daerah kami.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Keluarga

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Mudik Lebaran

Sehari setelah diliburkannya sekolah menjelang lebaran tepatnya 1 minggu sebelum hari raya, aku bersama keluargaku mudik ke kampung halamanku dengan mengendarai kendaraan pribadi untuk menajalankan lebaran bersama keluarga di kampung halaman kami.

Sebelum berangkat kami telah mempersiapkan dari jauh hari perbekalan, barang-barang bawaan, bahkan kesehatan kami. kami mudik dengan menumpangi sebuah mobil. untuk menjamin segala seuatu yang tak dinginkan terjadi kami membawa barang-barang secukupnya saja tidak melebihi bobot bawaan mobil dan mengendari mobil dengan pelan, sabar, tidak terburu-buru , dan yang paling penting adalah mengikuti seglala aturan lalu lintas yang ada. tak lupa kami membawa semua surat-surat kendaraan, sim, stnk, dan tak perlu membawa helem.

Kami melawati jalan utama dan mengantri di krumunan kemacetan hingga sore hari, hingga pada malam harinya tepatnya jam 21.10 kami tiba di rumah kakek dan nenek. kami semua kelelahan dan menuju ke kamar yang telah di siapkan kakek dan nenek mendengar kami akan ke sana. sungguh perjalanan yang amat melelahkan.

Contoh Paragraf Narasi Tentang pendidikan

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin

Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri china. Yang dimaksud dengan hingga ke negeri China adalah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu.

Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Terlebih lagi dengan ilmu orang-orang bisa membangun peradaban ke arah yang lebih baik.

Tak hanya bermanfaat bagi orang banyak, ilmu juga bermanfaat bagi dir sendiri, antara lain dengan berilmu kita akan dihormati dengan orang-orang, tetapi orang berilmu juga tidaklah gila akan penghormatan karena mereka mengambil ajaran padi yang semakin berisi semakin merunduk, dengan berilmu juga kita bisa mewujudkan impian-impian kita.

Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan menghampiri kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan itu dengan baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Kesehatan

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Tubuh Dina pun kian melemas. Sedari tadi, dia sangat tidak konstentrasi saat pelajaran berlangsung. Pandangan matanya pun kian mengabur dan pikirannya pun berkonang-kunang. Tak perlu menunggu waktu lama, Dina tergeletak di lantai di lantai kelas yang ada di sebelah kanan bangku kelas yang ia duduki. Sntak, semua yang ada di kelas Dina panik dan membawa tubuh Dina menuju ke Unit Kesehatan Siswa (UKS).

Sekian lama tak sadarkan diri, Dina pun akhirnya akhirnya tersadar juga. sejumlah teman yang disuruh Pak Guru untuk menjaga Dina di UKS tampak senang melihat temannya yang sudah tersadar tersebut. Kepada teman-temannya itu, Dina menceritakan bahwa dirinya tidak sempat sarapan terlebih dahulu di rumah, sehingga hal itu membuatnya lemas dan tidak berkonsentrasi.

Akhirnya, teman-teman Dina pun membeli sepotong roti dan air mineral agar perut Dina terisi penuh oleh makanan, sehingga tubuhnya kembali kuat dan bisa berkonsentrasi saat belajar di kelas.

Contoh Paragraf Narasi Tentang Lingkungan

Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya
Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya

Sejumlah pembenahan dilakukan di lingkungan oleh pihak sekolah kami dalam beberapa bulan terakhir. Pembenahan dilakukan mulai dari ruang guru yang dipermak beberapa bagian dan diganti warna catnya. Pembenahan tersebut juga terjadi di beberapa ruang kelas dan juga ruang perpustakaan. Dengan begitu, ruang-ruang yang ada di sekolah akan lebih nyaman untuk digunakan. Tak hanya sampai di situ, agar sekolah kami pun juga diganti dengan pagar yang tingginya menjapai 2,5 meter dan di ujung atasnya terdapat kawat berduri yang memanjang.

Pemasangan pagar itu dilakukan sebagai cara untuk menakut-nakuti pencuri yang hendak mencuri barang-barang di sekolah kami. Sebab, pihak sekolah menyatakan bahwa sekolah kami tidak ingin mengalami pencurian seperti beberapa sekolah lainnya, di mana penyebab utama terjadinya pencurian tersebut adalah rendahnya tinggi pagar sekolah. Selain pagar, CCTV pun dipasang pihak sekolah di beberapa sudut-sudut tertentu dan dikontrol oleh pihak keamanan. Pembenahan-pembenahan yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut bisa membuat lingkungan sekolah kami menjadi lebih aman dan nyaman lagi.

Beberapa contoh di atas hanya segelintir dari contoh paragraf narasi tentang lingkungan sekolah. Pembaca bisa mengembangkan dan mengkreasikan contoh-contoh tersebut. Adapun pembahasan kali ini dicukupkan sampai di sini saja. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca, baik itu di ranah paragraf narasi khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya.

Baca Juga:

Sekian informasi seputar Pengertian Paragraf Narasi: Ciri, Jenis dan Contohnya. Semoga bermanfaat. Salam.

Leave a Comment