Apa itu CUSTOMER PAIN POINTS? Berikut Penjelasan Lengkapnya! – Didalam dunia bisnis, baik itu dalam hal marketing dan sales, wajib memahami titik fokus dari Customer pain point. Hal ini tentunya bertujuan agar para user dan pelanggan betah dan tidak mudah pindah ataupun kabur dari produk yang kita tawarkan.
Pada setiap produk maupun jasa layanan, tentunya sudah pasti didesain agar bisa membantu dalam hal memenuhi kebutuhan penggunanya. Akan tetapi, banyak ditemukan produk atau jasa yang bahkan tak banyak dikenal orang. Namun, suatu produk diciptakan agar bisa mengatasi pain point setiap pelangganya.
Apa itu Customer Pain Points?
- Customer pain point adalah salah satu masalah spesifik yang dialami oleh para calon pelanggan/pembeli dalam berbagai macam aspek. sedangkan,
- Pain Point adalah salah satu titik masalah yang dialami pelanggan, yang sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai peluang baru untuk membangun sebuah brand ataupun bisnis. Untuk meningkatkan customer experience, Anda perlu mengidentifikasi serta menguasai pain point pelanggan/[embeli terlebih dahulu.
Jenis Jenis Customer Pain Points
Didalam dunia marketing, perlu mengidentifikasi pain point yang merupakan tugas penting. Meminimalisir setiap kesulitan pelanggan, bisa meningkatkan kepuasan disaat menggunakan suatu brand/produk dan turut serta meningkatkan tingkat kesuksesan dari bisnis tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa jenis customer pain points yang bisa Anda pelajari dibawah ini, diantaranya:
Support Pain Point
Support Pain Point adalah customer tidak mendapatkan bantuan saat melakukan suatu proses.
Penjelasan: Disaat pelanggan sedang membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan suatu ‘proses’, namun tak ada bantuan untuk mengatasi masalah pada ‘proses’ tersebut. Itulah yang menjadi masalah pokok pada support pain point.
Contoh: Pada saat melakukan proses pembayaran.
Saat pelanggan tersebut melakukan proses checkout, terdapar beberapa pelanggan yang menjadi bingung dengan alur pembayarannya. Nah, apabila tidak ada support agar bisa membantu mengatasi masalah checkout tersebut, customer bisa saja membiarkan tagihannya tanpa menyelesaikan transaksi, dengan kata lain pergi meninggalkan proses transaksi pembayaran tersebut.
Process Pain Point
Process Pain Point adalah customer mengalami kendala atau masalah kenyamanan akibat proses yang kurang optimal. Poinya adalah kenyamanan yang sangat perlu diutamakan saat mendesain sebuah brand atau produk.
Penjelasan: Hampir 75% costumer cenderung pindah ke brand lain saat mengalami kesulitan pada suatu proses.
Terkadang perlu adanya komunikasi dengan customer untuk mengetahui kemauan masing-masing pelanggan. Point ini juga sangat sulit untuk diindentifikasi.
Contoh: Membuat pemesanan atau pembelian.
Financial pain point
Financial pain point adalah disaat customer menghadapi suatu masalah yang berkaitan dengan uang.
Penjelasan: Point ini menekankan dimana customer terlalu banyak menghabiskan uang untuk suatu brand atau produk dan customer tersebut ingin mengurangi pengeluaran tersebut.
Contoh:
- Biaya berlangganan yang mahal,
- penambahan biaya ketika melakukan checkout,
- transparansi yang kurang baik mengenai harga akhir, dan
- kenaikan biaya setelah beberapa waktu.
Productivity Pain Points
Productivity Pain Points adalah ketika pelanggan mengharapkan pengalaman yang lebih efisien saat berhubungan dengan bisnis. Mereka ingin memanfaatkan waktu mereka sebaik-baiknya untuk menghindari frustrasi.
Bisnis perlu meyakinkan pelanggan mereka bahwa produk mereka adalah kunci untuk menghemat waktu dan tenaga. Anda dapat menggunakan gambar dan deskripsi produk yang menjelaskan bagaimana produk Anda membantu secara praktis.
Langkah dan Cara Mengidentifikasi Customer Pain Point
Berikut ini merupakan Langkah dan Cara Mengidentifikasi Customer Pain Point, diantaranya:
Survei Pelanggan
Beberapa orang mungkin merasa tidaklah sulit untuk mengirimkan survei ke customer. Namun berbalik, ada juga beberapa orang yang masih bertanya-tanya, mengapa para customer jarang sekali memberikan respons terhadap survei yang dikirimkan. Masalahnya bukan pada survei tersebut, namun terletak pada pertanyaan yang diajukan.
Jawaban akan didapatkan jika dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. Berbeda hal jika pertanyaan disertai jawaban pilihan ganda, cantumkan pilihan yang dapat memberikan wawasan lebih.
Observasi
Observasi yang Dilakukan Tim Sales dalam mengidentifikasi pain point ini. Fokus utama tidak hanya pada customer, namun juga pada prospek yang hilang.
Memperluas jangkauan basis pelanggan adalah hal utama dan buatlah setiap transaksi yang hilang menjadi masalah penting yang gagal diselesaikan oleh produk yang ditawakan. Masalah harga atau kurangnnya fitur, perlu mengubahnya menjadi lebih baik.
Live Chat Langsung dengan Customer
Tanyakan secara langsung kepada customer Anda melalui live chat. Hal ini dinilai lebih baik dan punya respon positiv.
Lakukan Review (Ulasan)
Lakukan sebuah review atau ulasan suatu produk atau brand serta layanan jasa bagi pelaku bisnis. Ulasan Anda bisa menjadi masukan tentang apa saja yang masih perlu diperbaiki, ini menjadi point plus. Jadi Anda dengan mudah mengetahui apa saja yang menjadi keinginan para customer sebenarnya.
Lakukan Wawancara
Salah satu cara mengindentifikasi customer pain point yang efektif. Namun, tidak bisa dilakukan untuk semua customer. Akan tetapi, point ini bisa menjadi senjata andalan untuk menggali setiap keinginan customer lebih dalam.
Promosi Media Sosial
Internet, jagat dunia maya dengan segalam macam jenis informasi bisa kita dapatkan hanya dengan sentuhan jemari. Kekuatan media sosial bisa menjadi sumber informasi yang dapat menambah wawasan dan juga menarik customer lebih banyak. Media sosial menjadi salah satu point penting dimana Anda bisa mendapatkan hal-hal yang trending saat ini.
Dengan melakukan promosi media sosial, Anda pastinya akan mendapatkan nilai plus serta revenue yang signifikan jika hal ini dilakukan dengan benar dan tepat sasaran.
Amati Kompetitor Anda
Meskipun Anda sudah melakukan hal terbaik guna menjangkau calon customer, namun bukan berarti Anda tak bisa meningkatkan kualitas seta performa brand atau produk agar bisa lebih menarik perhatian mereka. Mungkin saja, pesan yang disampaikan tidak sesua denga keinginan para customer. Belajarlah dari para kompetitor Anda, karena setiap produk memiliki paison yang berbeda beda. Dengan mengamati setiap kompetitor, wawasan baru akan didapatkan demi meningkatkan kualitas brand atau produk Anda.
Langkah dan Cara Menyelesaikan Masalah Customer Pain Point
Berikut ini merupakan Langkah dan Cara Menyelesaikan Masalah Customer Pain Point, point-point berikut ini sangat efektif, diantaranya:
Temukan Solusi
Berikan solusi pada masalah yang dianggap spesifik. Hal ini dilakukan agar para customer bisa merasakan pemahaman yang lebih. Gunakanlah frasa dan kalimat yang dipakai oleh customer untuk menjelasakan solusi yang ditawarkan.
Poin pentingnya, para customer merasa didengar dan dimengerti oleh pemilik brand atau produk.
Bahasa yang Mudah Dimengerti
Saat memberikan solusi, pastikan menggunakan tata bahasa yang mudah dipahami. Jangan berbelit-belit dalam menjelaskan solusi, hal sederhana ini jika dilakukan dengan benar, maka para pelanggan akan lebih percaya pada produk dan tentunya pesan Anda akan tersampaikan.
Berikan Manfaat
Pelanggan akan merasakan manfaat nyata, apabila Anda memberitahukan kepada mereka tawaran solusi yang bisa meningkatkan manfaat pada hidup. Pastikan solusi yang diberikan mampu membantu para customer keluar dari masalah yang dihadapi. Masukan dan contoh nyata bisa dipercaya.
Kesimpulan
Setelah mempelajari beberapa point diatas, dapat ditarik kesimpulan, diantaranya:
Baca Juga: