3 Gambar Kerja Jembatan Beton dan Baja DWG+Analisa Struktur Lengkap – Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, sehingga akan menjadi suatu bahan studi yang menarik.
Jembatan mungkin tidak ada artinya bagi orang-orang yang bertempat tinggal di daerah dataran yang rata, tidak didapati adanya sungai, jurang, tebing, ataupun keadaan dimana kita akan berpindah tempat namun ada penghalang di depan kita.
Sebaliknya, jembatan dirasa sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang bertempat tinggal di daerah yang sangat sulit dijangkau, sehingga jembatan sangat di butuhkan sebagai alat penghubung dari satu tempat ke tempat lain.
TAHAPAN PERENCANAAN JEMBATAN
Menurut (Supriyadi dan Muntohar, 2007) dalam perencanaan jembatan dimungkinkan adanya perbedaan antara ahli satu dengan yang lainnya, tergantung latar belakang kemampuan dan pengalamannya. Akan tetapi, perbedaan tersebut harus tidak boleh menyebabkan gagalnya proses perencanaan. Sebelum sampai tahap pelaksanaan konstruksi, paling tidak seorang ahli atau perancang telah mempunyai data, baik primer maupun sekunder yang berkaitan dengan pembangunan jembatan. Data tersebut merupakan bahan pemikiran dan pertimbangan sebelum kita mengambil suatu keputusan akhir. Berikut ini adalah proses tahapan perencanaan jembatan.
Survei dan Investigasi
Menurut (Supriyadi dan Muntohar, 2007) survei ini dimaksudkan untuk mengumpulkan secara visual di lapangan guna mendukung usulan penanganan jembatan, baik penggantian jembatan maupun pembangunan jembatan baru berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan survei dan investigasi perencanaan jembatan yaitu tata guna lahan, lalulintas, topografi, hidrologi, kriteria tanah, geologi, bahan, dan tenaga kerja. Hasil penyelidikan ini lantas dipakai sebagai acuan dalam merencanakan rancangan teknis jembatan. Diantaranya meliputi:
- Kondisi tata guna baik yang berada di jalan pendukung maupun lokasi pembuatan jembatan.
- Ketersediaan anggaran yang mencukupi untuk pengadaan material dan kebutuhan sumber daya manusia.
- Penyesuaian kelas jembatan terhadap situasi jalan dan tingkat kepadatan lalulintas.
- Penyesuaian konstruksi jembatan terhadap topografi, kriteria tanah, geologi, hidrologi, dan perilaku sungai.
Analisis Data
Menurut (Supriyadi dan Muntohar, 2007) data yang sudah diperoleh dari survei dan investigasi selanjutnya dianalisa sedemikian rupa sebelum proses pembuatan rancangan teknis jembatan dilaksanakan. Dalam hal jembatan lama akan digunakan sebagai jembatan darurat selama pembangunan jembatan baru, maka perlu data kekuatan serta kondisi jembatan lama. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap ini. Diantaranya meliputi:
- Analisa data lalulintas untuk menentukan kelas jembatan yang sesuai dengan beban lalulintas dan lebar jembatan.
- Analisa data hidrologi untuk mengetahui kapasitas debit banjir rancangan, potensi gerusan sungai, dan kecepatan aliran air.
- Analisa data tanah untuk mengetahui parameter tanah dasar yang menentukan pemilihan jenis pondasi.
- Analisa geometri untuk menentukan elevasi jembatan serta mempengaruhi alinemen vertikal dan panjang jalan pendekat.
Pemilihan Lokasi
Penentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi lalulintas. Secara umum, suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus lalulintas dengan baik, kecuali bila terdapat kondisi-kondisi khusus. Panjang – pendeknya bentang jembatan akan disesuaikan dengan lokasi jalan setempat. Penentuan bentangnya dipilih yang sangat layak dari beberapa alternatif bentang pada beberapa lokasi yang telah diusulkan.
Pertimbangan terhadap lokasi akan sangat didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang menggunakan jembatan. Pada penentuan lokasi jembatan akan dijumpai suatu permasalahan apakah akan dibangun di daerah perkotaan ataukah pinggiran kota bahkan di pedesaan.
Perencanaan dan perancangan jembatan di daerah perkotaan terkadang tidak diperhatikan dengan cermat dan tepat. Kehadiran jembatan di tengah kota sangat mempengaruhi landscape atau tata kota tersebut. Perencanaan dan perancangan tipe jembatan modern di daerah perkotaan, seorang ahli sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural (Supriyadi dan Muntohar, 2007).
Layout Jembatan
Variabel yang penting, setelah lokasi jembatan ditentukan adalah mempertimbangkan layout jembatan terhadap topografi setempat. Perkembangan sistem jalan raya, pada awalnya mempunyai standar yaitu jalan raya lebih rendah dari jembatan.
Biaya investasi jembatan merupakan proporsi terbesar dari total biaya jalan raya. Konsekuensinya, struktur tersebut hampir selalu dibangun pada tempat yang idela untuk memungkinkan bentang jembatan sangat pendek, fondasi dapat dibuat sehematnya, dan melintasi sungai dengan layout berbentuk squre layout (Supriyadi dan Muntohar, 2007).
STRUKTUR JEMBATAN
Menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (Bridge Management System, 1992) struktur jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu struktur atas dan struktur bawah.
Struktur Atas (Superstructures)
Sesuai dengan istilahnya, struktur atas berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalulintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dan lain-lain. Struktur atas jembatan umumnya meliputi:
- Trotoar, yaitu jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Bagian dari trotoar meliputi:
– Sandaran dan tiang sandaran
– Peninggian trotoar (Kerb)
– Slab lantai trotoar
- Slab lantai kendaraan
- Gelagar (Girder)
- Balok diafragma
- Ikatan pengaku (Ikatan angin dan ikatan melintang)
- Tumpuan (Bearing)
Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban lain yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan, dan sebagainya untuk kemudian disalurkan ke pondasi. Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh pondasi ke tanah dasar. Struktur bawah jembatan umumnya meliputi:
- Pangkal jembatan (Abument)
– Dinding belakang (Back wall)
– Dinding penahan (Breast wall)
– Dinding sayap (Wing wall)
– Oprit, plat injak (Approach slab)
– Konsol pendek untuk jacking (Corbrel)
– Tumpuan (Bearing)
- Pilar jembatan (Pier)
– Kepala pilar (Pier head)
– Pilar (Pier) yang berupa dinding, kolom, atau portal
– Konsol pendek untuk jacking (Corbel)
– Tumpuan (Bearing)
- Pondasi
Pondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar. Berdasarkan sistemnya, pondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain:
– Pondasi telapak (Spread footing)
– Pondasi sumuran (Caisson)
– Pondasi tiang (Pile Foundation)
PEMBEBANAN JEMBATAN
Pembebanan untuk jembatan sangat mempengaruhi kekuatan jembatan tersebut. Secara umum, pada jembatan terdapat tiga jenis beban didasarkan pada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJR, 1987)
Beban Primer
Beben primer merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan. Beban primer meliputi beban mati, beban hidup, beban kejut, dan gaya akibat tekanan tanah.
Beban Sekunder
Beban sekunder merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan. Beban sekunder meliputi beban angin, gaya akibat perbedaan selip, gaya akibat rangka susut, gaya rem, gaya akibat gempa bumi, dan gaya gesekan pada tumpuan yang bergerak.
Beban Khusus
Beban khusus merupakan beban-beban khusus untuk perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan. Beban khusus meliputi gaya sentrifugal, gaya tumbuk pada jembatan layang, gaya dan beban selama pelaksanaan, dan gaya akibat air.
KONSTRUKSI PADA JEMBATAN BETON BERTULANG
Jembatan dibutuhkan untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lainnya yang mungkin terpisah karena rintangan. Rintangan ini bisa karena sungai, lembah, jurang dan lain sebagainya. Fungsi jembatan sendiri diantaranya ialah memperpendek jarak, mempermudah distribusi dan transportasi dilain pulau maupun daerah. Dalam perencanaan konstruksi jembatan terdapat dua bagian yang menjadi titik fokus yakni bangunan bawah atau dikenal dengan sub struktur dan bangunan atas atau super struktur. Salah satu jenis jembatan yang banyak digunakan ialah jembatan beton bertulang.
Apa Itu Jembatan Beton Bertulang?
Jembatan beton bertulang merupakan jembatan yang kontruksinya menggunakan material beton dan biasa digunakan untuk konstruksi jalan raya. Jembatan beton bertulang biasa memiliki bentang 15-25 meter. Bagian struktur jembatan bertulang sendiri terdiri dari bangunan atas, landasan, bangunan bawah, pondasi, oprit dan bangunan pengaman jembatan. Struktur pondasi beton umumnya bertulang tebal hingga 25 cm. Beton bertulang sendiri merupakan beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan tidak kurang dari nilai minimumnya. Selain beton bertulang ada pula beton prategang yang banyak digunakan saat ini.
Sifat Beton Bertulang
Pemilihan bahan beton juga dilatarbelakangi beberapa alasan selain mudah ditemukan diberbagai daerah. Beton sendiri terdiri dari campuran agregat alam yakni kerikil, pasir dan perekat yang mana dibuat dari air dan semen. Bahan beton memiliki keunggulan diantaranya ialah sebagai berikut :
- Daya Tekan Kuat
Keunggulan pertama dari bahan beton ini ialah memiliki daya tekan yang cukup tinggi dibandingkan bahan lainnya. Daya tekan untuk jembatan beton bertulang pada umur 28 hari bisa mencapai 20 Mpa. Untuk jembatan beton prategang bisa mencapai 30 Mpa.
- Lentur
Beton juga dikenal memiliki daya tarik lentur. Kekuatan kelenturannya saja bisa membuatnya kuat untuk dilewati walau masih berumur 28 hari.
- Awet
Kelebihan lainnya dari beton bertulang ialah awet digunakan karena tidak mudah sekali lapuk. Berbeda dengan jembatan yang menggunakan kayu mudah sekali lapuk dan dimakan rayap.
- Murah Meriah
Kelebihan lainnya dari beton bertulang ialah murah meriah. Walaupun murah namun umur pakainya bisa sangat lama sehingga nyaman sekali digunakan untuk lalu lintas.
Walau keliatannya memiliki banyak manfaat namun jembatan beton bertulang juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan itu diantaranya ialah konstruksinya lebih rumit sehingga butuh pengawasan lebih dalam kualitas dan pembangunnanya. Ketika rusak maka biaya perawatannya juga tinggi dan sulit untuk diperbaiki apalagi jika anda melakukan kesalahan dalam pengecoran.
Beban Yang Dihitung Dalam Perencanaan Jembatan
Dalam merencanakan jembatan anda juga perlu memperhitungkan beberapa beban. Beban tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
- Beban Primer
Beban ini ialah muatan utama dalam perhitungan tegangan dalam jembatan yang mana mencakup beban hidup dan beban kejut serta beban mati.
- Beban Mati
Ialah berat jembatan itu sendiri yang mana menggunakan nilai berat volume untuk bahan-bahan bangunan.
- Berat Hidup
Berat hidup merupakan kendaraan atau muatan yang hilir mudik pada jembatan ini. tak hanya kendaraan saja namun juga beban orang yang melewatinya.
- Beban Kejut
Beban kejut adalah perhitungan pengaruh getaran, tegangan yang dikalikan koefisien kejut.
- Beban Sekunder
Beban sekunder merupakan muatan sementara yang mengakibatkan tegangan-tegangan. Beban sekunder bisa berupa angina, gaya rem hingga perbedaan suhu dapat mempengaruhi daya tahan dari jembatan itu sendiri.
Keuntungan memakai material besi/ baja daripada beton
- Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi, sehingga dengan material yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
- Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di pabrik, sehingga di lapangan hanya tinggal pemasangannya saja.
- Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari karat yang menyebabkan penurunan kekuatan strukturnya.
- Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton dan memerlukan ruang yang relatif kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu keuntungan dari jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan sempit.
- Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan keselamatan kerja sewaktu pemasangan lebih terjamin.
Kelemahan memakai material besi/ baja daripada beton
- Bisa berkarat
- Lebih berisik jika dilewati beban seperti kereta api.
Karena itu ada penelitian dan pengembangan untuk masalah ini yaitu mengembangkan baja mutu tinggi tahan korosi yang sangat berguna jika jembatan berada di daerah laut yang kadar garamnya tinggi. Untuk mengatasi kebisingan , maka dikembangkan beton komposit dengan baja di atas permukaannya, sehingga bisa menurunkan tingkat kebisingan.
Penelitian di dalam kualitas baja yang digunakan di dalam pembangunan jembatan, bersamaan dengan metoda-metoda konstruksi lainnya , sudah membuat produksi dan pemasangan jembatan baja bentang yang panjang. Dan komponen struktur baja dapat dibuat sepanjangnya- panjangnya dan pemasangan dapat dibagi menjadi beberapa blok-blok, Sedangkan pengiriman komponen dan pemasangan di lapangan dapat bekerja dengan cepat dan mudah.
Jembatan baja dapat dikhususkan untuk dibengkokkan atau disesuaikan dengan kondisi- kondisi di lapangan dengan sempurna. Di mana lokasi berisi sebagian besar dari lumpur dan bumi lemah, konstruksi dari suatu jembatan baja dapat dilakukan dengan mudah dan aman karena berat baja hanya 25 – 35 % dari bobot mati struktur beton yang setara.
3 Gambar Kerja Jembatan Beton dan Baja DWG+Analisa Struktur Lengkap
Klik tombol di bawah untuk mendownload Gambar Kerja Jembatan Beton File DWG AutoCAD:
Download Gambar Kerja Jembatan Baja 1
Klik tombol di bawah untuk mendownload Gambar Kerja Jembatan Baja Komposit 1:
Download Gambar Kerja Jembatan Baja 2
Klik tombol di bawah untuk mendownload Gambar Kerja Jembatan Baja Komposit 2:
Download File Analisa Struktur Jembatan Beton File Excel dan Word
Klik tombol di bawah untuk mendownload File Analisa Struktur Jembatan Beton File Excel dan Word:
Download File Analisa Struktur Jembatan Baja(Komposit) File Excel dan Word
Klik tombol di bawah untuk mendownload File Analisa Struktur Jembatan Baja File Excel dan Word:
Seteleh mendownload semua file gambar kerja jembatan + analisa struktur jembatan, jangan lupa masukkan Password: www.betantt.com – Cara Download dan Isi Password
Baca Juga:
- Download Dokumen Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan
- Download Garis Besar Penjelasan Pekerjaan Struktur Format DWG AutoCAD
- Download Perhitungan Struktur Beton Bangunan Gedung Format Excel Terlengkap
- Download Perhitungan Struktur Kuda Kuda Baja File Excel
- Download Gambar Pasar Struktur Baja DWG, Perhitungan Struktur, Analisa SAP2000
- Download Gambar Kerja Gudang Baja DWG+Laporan Struktur+RAB+SAP2000
- Download Gambar Ruko Lt 2 DWG+Analisa Struktur+SAP2000
- Download 3 Gambar Kerja Jembatan Beton dan Baja+Analisa Struktur Lengkap
- Download Gambar Desain Struktur Gudang Baja+Laporan Struktur+Perhitungan SAP2000
- Download Gambar Desain Struktur STP File Dwg
Sekian informasi seputar Download 3 Gambar Kerja Jembatan Beton dan Baja +File Perhitungan Analisa Struktur. Semoga bermanfaat. Salam.
terima kasih